Kamis, 23 April 2009

Kimia Farma, Tips ASI lancar,Ibu bugar

1.Setelah kelahiran bayi,jangan pisahkan dahulu dari ibunya

2.Bersihkan dengan hati-hati,kemudian letakkan bayi dengan posisi tertelungkup didada ibu dengan kepala bayi searah kepala ibu.Biarkan bayi melakukan INISIASI, yaitu upaya mencari putting payudara ibu untuk menyusu sendiri dengan ASI yang keluar pertama kali dari payudara ibu.

3.Ingat,susu pertama kali keluar dari payudara ibu merupakan nutrisi makanan terbaik untuk bayi yang mengandung AA,DHA,Taurin,Colostrum dan vitamin lain yang dapat membangun pertumbuhan,kecerdasan dan kekebalan tubuh bayi terhadap serangan serangan berbagai penyakit, dan ini tidak bias digantikan dengan susu pengganti lain.

4.Lanjutkan menyusui bayi dengan ASI selama minimal 6 (enam) bulan.Perlu diingat,selama periode itu sebaiknya tidak deberikan makanan maupun susu formula pengganti ASI

Rabu, 22 April 2009

KIMIA FARMA DIBOBOL MALING

Membaca koran lokal Radar Bali terbitan hari rabu 22 April 2009, diberitakan Kimia Farma Jl. Diponegoro 125 Denpasar dibobol maling lewat plafon,mudah-mudahan ini jadi pelajaran bagi kita semua agar kita lebih berhati-hati.Padahal disana sudah ada Waker yang jaga dan juga ada POs Polisi

Jumat, 10 April 2009


ADAKAH OBAT HIV?
Para ahli berpendapat bahwa kita akan memasuki masa kekeringan dalam hal pengobatan antiretroviral (ART) baru, tanpa senyawa yang benar-benar baru untuk pasien yang berpengalaman dengan pengobatan dalam beberapa tahun yang akan datang. Namun, mereka tetap berharap bahwa teknologi baru dan jalur penelitian akan memicu lompatan besar berikutnya.

Ilmu HIV merupakan gabungan ilmu. Penelitian terhadap vaksin yang efektif senantiasa mengalami kegagalan, dan sering kali tidak tampak kian dekat dengan penyembuhan saat ini dibandingkan waktu virus pertama kali ditemukan pada lebih dari 25 tahun lalu. Namun dengan ART – obat untuk mencapai penatalaksanaan penyakit dalam jangka panjang – kita sudah beruntung. Dalam 25 tahun yang sama, Badan Pengawas Makanan dan Obat (FDA) AS sudah menyetujui 20 jenis obat, empat di antaranya disetujui pada tiga tahun yang lalu.

Namun, saat ini, calon obat yang begitu banyak mendapat rintangan. Tidak ada pengobatan baru yang sedang dalam penelitian yang sungguh-sungguh inovatif melampaui tahapan paling awal pada uji coba terhadap manusia – artinya memerlukan beberapa tahun sebelum obat tersebut dapat diresepkan untuk Odha yang paling berpengalaman dengan pengobatan yang paling membutuhkannya.

Para ahli yang selama ini mengamati pengembangan ART di seluruh dunia selama hampir dua dasawarsa menyatakan keprihatinannya tentang stadium penelitian AIDS dan kemungkinan tidak ada obat baru dalam waktu dekat. Mereka menyatakan bahwa jalur persetujuan FDA kian lebih menantang bagi ART, ditambah dengan kenyataan bahwa pasar telah kian dipenuhi dengan obat yang pada umumnya berhasil lumayan baik selama beberapa tahun.

Hal itu tidak berarti bahwa para peneliti atau perusahaan obat, telah putus asa dengan HIV. Aktivis dan para peneliti yang dihubungi oleh AIDSmeds mengatakan ada dasar untuk tetap berharap. Hanya saja pengobatan yang tampak paling menarik saat ini masih jauh dari kepastian, khususnya dalam industri di mana sebagian besar obat yang tampak memberi harapan dalam penelitian awal tidak berhasil dalam uji coba klinis lanjut.

Walau pandangan jangka pendek itu tampak menyedihkan, orang tetap memiliki harapan untuk masa depan. Berikut ini adalah kumpulan obat yang masih dalam penelitian – dan cara baru untuk memakai ART yang ada – yang oleh beberapa peneliti dan aktivis ART ditentukan sebagai obat yang paling menarik untuk diamati pada 2009.

Obat yang paling hampir selesai

Sejumlah obat yang mungkin berhasil untuk pasien yang paling berpengalaman dengan pengobatan telah berhasil melewati rintangan awal pengembangan obat. Mereka memasukkan dua entry inhibitor yang dikenal sebagai ibalizumab dan PRO 140; NRTI yang disebut amdoxovir; dan bevirimat, maturation inhibitor. Seluruh obat tersebut telah melewati uji coba fase I dan sedang dalam uji coba klinis atau penelitian mula-mula untuk menentukan dosis awal, keamanan dan efektivitasnya. IDX-899, baru dibeli oleh GlaxoSmithKline untuk pengembangan lebih lanjut, adalah NNRTI yang mungkin berhasil untuk pasien dengan HIV yang resistan terhadap NNRTI yang ada saat ini.

Obat lama, cara baru

Bob Huff, penanggung jawab advokasi antiretroviral (ARV) dari Treatment Action Group (TAG) di New York City, mengatakan dia paling tertarik untuk “mengamati penelitian tentang strategi baru dalam ART, yang paling utama di antaranya adalah kombinasi yang tidak memakai obat dari golongan NRTI.”

Huff menunjuk penelitian yang saat ini sedang mencari atau akan segera dimulai yang mengganti integrase inhibitor contohnya raltegravir atau entry inhibitor contohnya maraviroc untuk NRTI contohnya Truvada (tenofovir plus emtricitabine.) Dia berpendapat bahwa kemungkinan obat itu memiliki efek samping jangka panjang adalah lebih rendah, karena sesungguhnya NRTI mungkin dapat merusak DNA sel.

Jalur penelitian yang menarik bagi Steven Becker. MD, seorang peneliti AIDS dan konsultan perusahaan obat dari Seattle, AS adalah teknologi pemberian obat yang baru. Satu yang secara khusus dirasakannya memberi harapan adalah sebuah cara khusus untuk formulasi NRTI tenofovir agar supaya obat itu jauh lebih siap diserap oleh molekul lemak pada permukaan sel CD4. Formulasi baru ini sedang dikembangkan oleh Chimerix yang bekerja sama dengan produsen tenofovir, Gilead Sciences, dan memungkinkan dokter untuk memakai dosis obat yang lebih rendah secara bermakna, yang kemungkinan dapat mengurangi efek samping.

Becker juga melihat harapan besar pada teknologi nano, yang sedang diselidiki oleh beberapa perusahaan sebagai cara untuk membuat obat yang hanya perlu dipakai secara mingguan atau sekali sebulan.

Bob Munk, aktivis pengobatan yang sudah lama dari New Mexico, mengatakan bahwa dia tertarik dengan obat pendorong kekebalan yang juga memiliki mekanisme pengantar yang baru – melalui kulit. Obat itu, yang disebut DermaVir, diberikan melalui tempelan pada kulit yang serupa dengan tempelan nikotin. Saat ini obat itu dalam penelitian fase II. Para peneliti berharap bahwa DermaVir dapat membantu sel CD4 dan CD8 seseorang untuk melawan HIV secara efektif.

Pendukung baru

Satu jenis obat lain yang dapat memberi napas baru pada obat cadangan yang lama – serta juga beberapa obat yang lebih baru dalam golongan itu – disebut penguat farmakokinetik (pharmacokinetic/PK). Obat itu khusus dipakai untuk menguatkan tingkat obat lain dalam darah. Saat ini, satu-satunya obat jenis itu yang sudah dipakai adalah ritonavir, yang sayangnya juga meningkatkan tingkat kolesterol dan trigliserid – bahkan pada dosis yang lebih rendah.

Dilaporkan dalam Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections (CROI) ke-16 di Montreal, Kanada adalah dua penguat PK yang baru, satu dari Gilead Sciences dan satu lagi dari Sequoia Pharmaceuticals. Kedua perusahaan itu mempresentasikan data tentang penguat PK buatan mereka dari penelitian fase I terhadap relawan yang HIV-negatif. Penelitian itu dilakukan untuk menyediakan pengamatan awal tentang keamanan dan bukti bahwa obat itu bekerja sebagaimana mestinya. Gilead melaporkan mereka akan mengembangkan penguat obat yang disebut GS 9350, bersamaan dengan integrase inhibitor, elvitegravir (yang saat ini membutuhkan penguat ritonavir), dan keduanya akan dibuat sebagai pil empat-dalam-satu yang juga mengandung tenofovir and emtricitabine. Kemungkinan bahwa obat buatan Sequoia, yang disebut SPI-452, mungkin juga dikoformulasi dengan ARV lain tergantung pada penguatnya.