Kamis, 19 Februari 2009

Fitness, bukan fatness, memprediksi umur panjang

Dalam pencarian umur panjang, sebuah studi menjelaskan bahwa kebugaran adalah kuncinya, bahkan walaupun Anda berlemak. Orang dewasa gemuk dan obesitas yang secara fisik bugar, hidup lebih lama dibandingkan sebayanya yang lebih kurus yang secara fisik tidak bugar. Pimpinan penelitian Steven N. Blair, seorang profesor di University of South Carolina Arnold School of Public Health mengatakan bahwa bugar jantung-pernapasan adalah penentu kuat kematian pada pria dan wanita tua. Seseorang yang sudah tua perlu memperhatikan tingkat kebugaran mereka. Ada kemungkinan kebanyakan berfokus pada berat badan dan kebugaran hanya dipikirkan setelahnya. Menurut Blair, kebugaran yang cukup dapat dicapai 30 menit setelah latihan sedang setiap hari, seperti lari cepat, tidak tergantung berat badan Anda. Temuan ini dipublikasikan di dalam Journal of the American Medical Association. Tim Blair melihat kaitan antara lemak tubuh, kebugaran dan umur panjang pada 2.603 pria dan wanita berumur 60 tahun atau lebih yang mengambil bagian dalam Aerobic Center Longitudinal Study. Sebanyak 450 orang meninggal selama 12 tahun pemantauan. Diantara orang kegemukan di dalam studi, 23% dikategorikan tidak bugar, yang merupakan 53% orang obesitas. Orang yang bugar tampaknya 50% lebih sedikit yang meninggal dibandingkan yang bugar, tidak tergantung berat badan. Artinya, kegemukan tapi bugar cenderung hidup lebih lama dibandingkan orang yang tubuhnya tidak berbentuk bagus. Kebugaran juga tampaknya lebih sedikit mempunyai faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes. Orang yang meninggal berumur lebih tua, tingkat kebugaran lebih rendah dan mempunyai faktor risiko kardiovaskular. Untuk mencapai kebugaran dan tetap bugar, Blair merekomendasikan 30 menit latihan sedang paling sedikit 5 hari dalam seminggu. Tidak perlu dilakukan 30 menit dalam sekali waktu. Tiga sampai 10 menit jalan tiap hari, 5 kali seminggu akan membawa Anda keluar dari kategori tidak bugar dan Anda mendapat peling sedikit agar bugar. Seorang ahli jantung setuju bahwa studi baru menyoroti pentingnya secara fisik bugar. Dr. Gregg C. Fonarow, seorang profesor kardiologi di University of California, Los Angeles. Sejumlah studi telah menghasilkan bukti bahwa kebugaran fisik berkaitan dengan risiko mortalitas yang lebih rendah. Lebih jauh, peningkatan indeks massa tubuh yang mengindikasikan obesitas berkaitan dengan bertambahnya risiko mortalitas. Hubungan ini secara bermakna meningkatkan individu-individu yang berlatih dan menunjukkan kebugaran fisik yang baik. Fonarow menambahkan bahwa menjadi bugar secara fisik secara mendasar menetralkan peningkatan risiko mortalitas yang berkaitan dengan obesitas dimana menjadi tidak bugar secara independen berkaitan dengan peningkatan kematian tidak tergantung indeks tubuh atau lemak tubuh.

Source : www.kalbefarma.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar