Rabu, 18 Februari 2009

Pasien Demam Jangan Diselimuti

Demam atau panas ialah simtom (=gejala) yang dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari suatu sindrom (kumpulan gejala-gejala) suatu penyakit. Demam merupakan suatu tanda yang penting untuk diperhatikan, karena pada permulaannya sering tidak/belum dapat diketahui penyebabnya, serta apakah berbahaya atau tidak. Bila kita demam sebaiknya suhu ketiak diukur dengan termometer 4 kali sehari, setiap 4-5 jam. Suhu ini dicatat dalam kertas, karena akan berguna untuk diperlihatkan dokter. Dokter yang nanti akan memeriksanya dapat memperoleh kesan jenis penyakitnya dari naik-turunnya suhu badan. Misalnya suhu pada penyakit tifus pada 3-4 hari pertama hanya naik malam hari dan pagi hari hilang panasnya. Juga demam tifus hampir selalu dimulai dengan suhu tidak terlalu tinggi pada hari-hari permulaan. Jadi bila suhu badan hari pertama sudah sekitar 39-40 derajat dan menggigil, hampir pasti ini bukan tifus; juga tifus baru dicurigai bila demam sudah berjalan 5 hari atau lebih, dikatakan Dr. Iwan Darmansjah Sp.FK.


Sebaliknya demam yang mendadak tinggi pada hari pertama, biasanya merupakan penyakit virus seperti influenza atau demam berdarah. Tentu masih ada banyak penyakit infeksi lain yang patern suhunya bisa mirip tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan demam yang mendadak tinggi 90% disebabkan oleh virus. Demam yang sudah diderita lebih dari 2-3 hari perlu dikonsulkan ke dokter keluarga karena perlu ditentukan penyebabnya. Salah satu penyebab yang sangat dikhawatirkan di Indonesia ialah demam berdarah, karena ini banyak terdapat di sekitar musim hujan. Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk yang berbintik dan menggigit manusia pagi hari, menimbulkan demam disertai gejala sakit kepala, mual, lemah sekali, perdarahan hanya kadang-kadang terlihat, dan dapat menyebabkan kematian mendadak, walaupun sehat sebelumnya. Karena itu semua rumah tangga harus memelihara rumah dan halamannya supaya tidak terdapat tempat yang bisa mengandung air (kaleng , vas kembang, ban bekas, dsb) untuk nyamuk bertelur.

Tindakan untuk seorang yang menderita demam, pertama harus istirahat. Tidak dibenarkan untuk berselimut tebal, karena udara tubuh yang panas tidak bisa menguap dan suhu akan naik tinggi. Terutama anak kecil bisa kejang (stuip). Rasa dingin disebabkan karena panas sedang naik mendadak. Tindakan paling baik ialah menyeka seluruh tubuh dengan kain basah terus menerus selama 5-7 menit. Dengan menguapnya air dari kulit suhu tubuh ikut didinginkan dan biasanya dalam 5-7 menit suhu turun. Tidak baik untuk memakai alkohol untuk tujuan ini karena alkohol akan diserap melalui kulit. Juga melakukan kompres hanya di kepala tidak efektif karena kontak permukaan terlalu kecil. Penderita harus diberi minum banyak untuk ikut mendinginkan tubuhnya.

Bila tindakan ini tidak menurunkan demam, boleh diberi obat penurun panas yang juga mempunyai sifat mengurangkan rasa sakit, pegal, dan sakit kepala. Obat pilihan pertama ialah parasetamol (nama generik) yang dijual dengan berbagai nama dagang. Untuk mengetahui apa isi obat itu sebaiknya dicari dalam label dan temukanlah nama generiknya “parasetamol”. Semua obat yang dijual, menurut peraturan Depkes, harus memuat nama generik dibawah nama dagangnya dan dicari dibawah “Kandungan”. Bila hanya ada demam tidak dibenarkan untuk memilih parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif lain, misalnya untuk pilek, batuk, dsb. Tambahan bahan lain itu tidak dibutuhkan, menjadikan obat lebih mahal, dan bila menimbulkan efek samping, menjadi mubazir. Obat lain yang juga baik ialah ibuprofen karena efektif dan aman, namun mungkin belum terkenal di masyarakat. Asetosal atau dikenal dengan aspirin tidak dianjurkan bila tidak tahan lambungnya, karena sifat asamnya. Asetosal dalam dosis sebesar 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer, sehingga bila mengalami perdarahan, seperti dalam haid atau terluka, pendarahan ini sulit berhenti karena darah tidak dapat membeku. Juga asetosal tidak dianjurkan bila penyebab demam ialah virus (campak, cacar air, dsb), terutama pada anak, karena asetosal dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome.

Source: www.kalbefarma.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar